BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Hubungan narkoba dengan generasi muda
dewasa ini amat erat. Artinya amat banyak kasus kecanduan dan pengedaran
narkoba yang di dalamnya terlibat generasi muda, khususnya remaja sekolah dan
luar sekolah (putus sekolah). Menurut perhitungan pada pakar dan pers ada
sekitar 4 juta orang yang terlibat narkoba. Bahkan narkoba sudah memasuki
sekolah-sekolah. Jenis narkoba yang sering ditemukan adalah pil nipan dan daun
ganja.
Makalah yang berjudul Bahaya Narkoba
Bagi Remaja ini kami tujukan kepada para remaja, Mahasiswa, Pelajar ataupun
pada Halayak ramai yang membaca makalah ini agar bisa mengerti tentang
bagaimana bahaya narkoba yang bisa membuat kita lalai dalam hal apapun. Dengan
harapan yang maka semoga makalah yang sedemikian singkat ini bisa membantu dan
menambah wawasan anda tentang pengertian dan bahaya narkoba itu sendiri
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di
atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana memberikan informasi yang benar tentang narkoba ?
2.
Hal-hal apa sajakah yang menyebabkan para generasi muda
menggunakan narkoba?
3.
Bagaimana upaya penanggulangan terhadap bahaya narkoba pada
remaja?
C.
Tujuan Penulisan
Penulisan ini dilakukan untuk
memberikan informasi atau gambaran mengenai:
1.
Informasi-informasi yang benar tentang narkoba (Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya)
2.
Peran orang tua dalam upaya pencegahan dan penanggulangan
narkoba / NAPZA
3.
Upaya dalam pencegahan narkoba dan NAPZA
4. Peran dan tanggung jawab remaja.
4. Peran dan tanggung jawab remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arti
Definisi & Pengertian Narkoba Sebagai Zat Terlarang
Narkoba adalah zat kimia yang dapat
mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta
perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum,
dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya.
Penyalahgunaan narkoba adalah suatu pemakaian non medical atau ilegal barang haram yang dinamakan narkotik dan obat-obatan adiktif yang dapat merusak kesehatan dan kehidupan produktif manusia pemakainya. Berbagai jenis narkoba yang mungkin disalahgunakan adalah tembakau, alkohol, obat-obat terlarang dan zat yang dapat memberikan keracunan, misalnya yang diisap dari asapnya. Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan ketergantungan zat narkoba, jika dihentikan maka si pemakai akan sakaw. Penyalahgunaan atau kebergantungan narkoba perlu melakukan berbagai pendekatan. Terutama bidang psikiatri, psikologi, dan konseling. Jika terjadi kebergantungan narkoba maka bidang yang paling bertanggung jawab adalah psikiatri, karena akan terjadi gangguan mental dan perilaku yang disebabkan zat narkoba mengganggu sinyal penghantar syaraf yang disebut system neurotransmitter didalam susunan syaraf sentral (otak). Gangguan neurotransmitter ini akan mengganggu :
Penyalahgunaan narkoba adalah suatu pemakaian non medical atau ilegal barang haram yang dinamakan narkotik dan obat-obatan adiktif yang dapat merusak kesehatan dan kehidupan produktif manusia pemakainya. Berbagai jenis narkoba yang mungkin disalahgunakan adalah tembakau, alkohol, obat-obat terlarang dan zat yang dapat memberikan keracunan, misalnya yang diisap dari asapnya. Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan ketergantungan zat narkoba, jika dihentikan maka si pemakai akan sakaw. Penyalahgunaan atau kebergantungan narkoba perlu melakukan berbagai pendekatan. Terutama bidang psikiatri, psikologi, dan konseling. Jika terjadi kebergantungan narkoba maka bidang yang paling bertanggung jawab adalah psikiatri, karena akan terjadi gangguan mental dan perilaku yang disebabkan zat narkoba mengganggu sinyal penghantar syaraf yang disebut system neurotransmitter didalam susunan syaraf sentral (otak). Gangguan neurotransmitter ini akan mengganggu :
1)
fungsi kogitif (daya pikir dan memori),
2)
fungsi afektif (perasaan dan mood),
3)
psikomotorik (perilaku gerak),
4)
komplikasi medik terhadap fisik seperti kelainan paru-paru,
lever, jantung, ginjal, pancreas dan gangguan fisik lainnya.
Dadang hawari menjelaskan bahwa selain
mengganggu jiwa, zat narkoba juga merusak organ fisik seperti lever, otak,
paru, janin, pankreas, pencernaan, otot, endokrin dan libido. Zat tersebut juga
mengganggu nutrisi, metabolisme tubuh, dan menimbulkan inveksi virus. Jika
putus dari narkoba si pemakai akan mengalami sakaw. Pada peristiwa ini timbul
gejala seperti air mata berlebihan (lakrimasi), cairan hidung berlebihan
(rhinorea), puril mata melebar, keringat berlebihan, mual, muntah, diare, bulu
kuduk beriri, menguap, tekanan darah naik, jantung berdebar, insomnia, agresif.
B. Jenis-jenis/golongan
Narkoba.
Narkoba dapat digolongkan menjadi 3
(tiga) golongan, yaitu:
1)
Narkotlka – untuk menurunkan kesadaran atau rasa.
2)
Pslkotropika – mempengaruhi psikis dan pengaruh selektif
susunan syaraf pusat otak
3)
Obat atau zat berbahaya
Dari segi efek dan dampak yang ditlinbulkan pada para
pemakai narkoba dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan /jenis:
1.
Narkotika
Narkotika berasal dari bahasa Inggris
"narcotics" yang artinya obat bius. Narkotika adalah bahan yang
berasal dari 3 jenis tanaman Papaper Somniferum (Candu), Erythroxyion coca (kokain), dan cannabis sativa
(ganja) baik murni maupun bentuk campuran. Cara kerjanya mempengaruhi susunan
syaraf yang dapat membuat kita tidak merasakan apa-apa, bahkan bila bagian
tubuh kita disakiti sekalipun. Jenis-jenisnya adalah:
·
PC
·
mescalin
·
Hashish (Berbentuk tepung dan warnanya
hitam. Ia dinikmati dengan cara diisap atau dimakan. Narkotika jenis yang kedua
ini dikatakan agak tidak berbahaya hanya karena jarang membawa kematian)
a. Opium
Opium, apiun,
atau candu (slang Bahasa Inggris: poppy) adalah getah bahan
baku narkotika yang diperoleh dari buah candu (Papaver
somniferum L. atau P. paeoniflorum) yang belum matang.
Opium merupakan tanaman semusim yang hanya bisa
dibudidayakan di pegunungan kawasan subtropis. Tinggi tanaman hanya sekitar
satu meter. Daunnya jorong dengan tepi bergerigi. Bunga opium bertangkai
panjang dan keluar dari ujung ranting. Satu tangkai hanya terdiri dari satu
bunga dnegan kuntum bermahkota putih, ungu, dengan pangkal putih serta merah
cerah. Bunga opium sangat indah hingga beberapa spesies Papaver lazim
dijadikan tanaman hias. Buah opium berupa bulatan sebesar bola pingpong bewarna
hijau.
Istilah untuk candu yang telah dimasak dan siap untuk
dihisap adalah madat. Istilah ini banyak digunakan di kalangan para
penggunanya bukan hanya sebagai kata nomina tapi
juga kata kerja.
·
Produksi
Buah
opium yang dilukai dengan pisau sadap akan mengeluarkan getah kental berwarna
putih. Setelah kering dan berubah warna menjadi cokelat, getah ini dipungut dan
dipasarkan sebagai opium mentah.
Opium
mentah ini bisa diproses secara sederhana hingga menjadi candu siap konsumsi.
Kalau getah ini diekstrak lagi, akan dihasilkan morfin.
Morfin yang diekstrak lebih lanjut akan menghasilkan heroin.
Limbah ekstrasi ini kalau diolah lagi akan menjadi narkotik murah seperti
"sabu".
Tanaman
opium yang berasal dari kawasan pegunungan Eropa Tenggara ini sekarang telah menyebar sampai
ke Afganistan dan "segitiga emas" perbatasan Myanmar, Thailand, dan
Laos.
Menurut
Perserikatan
Bangsa-Bangsa, Afganistan saat
ini merupakan penghasil opium terbesar di dunia dengan 87%. Laos juga
merupakan salah satu penghasil terbesar.
Di
Indonesia, bunga poppy yang tidak menghasilkan narkotik banyak ditanam
di kawasan pegunungan seperti Cipanas, Bandungan, Batu, dan Ijen.
2.
Psikotropika
Psikotropika adalah bahan lain yang
tidak mengandung narkotika, merupakan zat buatan atau hasil rekayasa yang
dibuat dengan mengatur struktur kimia. Mempengaruhi atau mengubah keadaan
mental dan tingkah laku pemakainya. Jenis-jenisnya adalah:
·
Demerol
·
Speed
·
Sedatif-Hipnotik(Benzodiazepin/BDZ), BK, Lexo, MG, Rohip,
Dum
·
Megadon
·
Nipam
Jenis
Psikotropika juga sering dikaitkan dengan istilah Amfetamin, dimana Amfetamin
ada 2 jenis yaitu MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ekstasi.
Nama lain fantacy pils, inex. Kemudian jenis lain adalah Metamfetamin yang
bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek
halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice.
a) Metilendioksimetamfetamin
Metilendioksimetamfetamin
MDMA (3,4-methylenedioxy-N-methylamphetamine),
biasanya dikenal dengan nama Ekstasi, E, X, atau XTC
adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai obat rekreasi yang membuat
penggunanya menjadi sangat aktif.
Resiko penggunaannya adalah dehidrasi
ketika penggunanya lupa minum air. Hal sebaliknya juga dapat terjadi,
di mana seseorang minum terlalu banyak air.
Pabrik Ecstasy di
Cikande, Indonesia
digerebek aparat pada
2005
Berbagai pil ecstasy
b) Shabu-shabu
Shabu-shabu
Shabu-shabu (しゃぶしゃぶ?) atau shabu shabu adalah makanan Jepang jenis Nabemono
berupa irisan sangat tipis daging sapi yang dicelup ke dalam panci khusus berisi air panas di
atas meja makan, dan dilambai-lambaikan di dalam kuah untuk beberapa kali
sebelum dimakan bersama saus (tare) mengandung wijen yang
disebut gomadare atau ponzu. Di dalam panci biasanya juga
dimasukkan sayur-sayuran, tahu, atau
kuzukiri.
Selain
irisan sangat tipis daging sapi, daging lain yang bisa dimakan secara
shabu-shabu misalnya daging ayam, daging domba, ikan
fugu, gurita dan ikan
kakap. Gyūshabu adalah
sebutan untuk shabu-shabu daging sapi. Di Hokkaido,
shabu-shabu daging domba disebut Ramushabu. Shabu-shabu daging babi disebut
Tonshabu atau Butashabu. Di Nagoya dikenal shabu shabu dengan ayam Nagoya
Kōchin yang disebut
Niwatorishabu.
1.
Asal usul
Di Beijing dan bagian timur laut Tiongkok
dikenal masakan bernama shuan yang rou (Hanzi:涮羊肉)
berupa irisan tipis daging domba yang dimasak di panci berisi air
mendidih dan biasa dinikmati di musim dingin. Masakan ini kemudian dibawa masuk
ke Jepang oleh orang Jepang yang pernah tinggal di Manchuria.
Pemilik rumah makan Jūnidanya yang menjual Ochazuke dan Mizutaki di Kyoto
mendengar tentang kebiasaan makan di Tiongkok dari orang yang pernah tinggal di
sana. Pemilik rumah makan lalu mendapat ide untuk meletakkan irisan tipis
daging sapi di atas nasi dan dimakan secara Ochazuke dengan cara menyiramkan teh hijau panas
di atasnya.
Pada tahun 1952,
restoran Suehiro di Osaka mulai menghidangkan masakan dari irisan tipis yang
diberi nama Shabu-shabu dan berhasil mendapatkan merek dagang untuk masakan ini pada tahun 1955.
Pada zaman dulu, shabu-shabu dimasak di atas kompor arang,
sehingga di tengah-tengah panci shabu-shabu sengaja dibuat lubang seperti cerobong untuk memasukkan arang. Di
Tiongkok, panci semacam ini disebut huo guo zi (Hanzi).
3.
Zat adiktif
Zat adiktif adalah zat-zat yang bisa membuat ketagihan jika
dikonsumsi secara rutin.
1) Alkohol
Artikel
ini berisi tentang istilah umum dalam kimia. Untuk macam dari alkohol yang ada
di dalam minuman beralkohol, lihat Etanol. Untuk minuman yang mengandung alkohol, lihat Minuman
beralkohol.
Gugus fungsi hidroksil (OH) dalam sebuah molekul alkohol
Model
bola dan stik dari gugus fungsi hidroksil (OH) dalam sebuah molekul alkohol Alkohol sering
dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang
untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini
disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman
tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol
yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol.
Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi.
Dalam kimia, alkohol
(atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa
organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang
terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau
atom karbon lain.
a) Struktur
Gugus fungsional alkohol
adalah gugus hidroksil yang terikat pada karbon hibridisasi sp3.
Ada tiga jenis utama alkohol - 'primer', 'sekunder, dan 'tersier'.
Nama-nama ini merujuk pada jumlah karbon yang terikat pada karbon C-OH. Alkohol
primer paling sederhana adalah metanol. Alkohol
sekunder yang paling sederhana adalah 2-propanol, dan alkohol
tersier paling sederhana adalah 2-metil-2-propanol.
· Rumus kimia umum
Rumus kimia umum alkohol adalah CnH2n+1OH'
b) Penggunaan
· Pengawet
Alkohol juga
dapat digunakan sebagai pengawet untuk hewan koleksi (yang ukurannya kecil).
· Otomotif
Alkohol dapat
digunakan sebagai bahan bakar otomotif. Etanol dan metanol dapat
dibuat untuk membakar lebih bersih dibanding bensin atau diesel. Alkohol
dapat digunakan sebagai antibeku pada radiator. Untuk
menambah penampilan mesin pembakaran dalam, metanol dapat
disuntikan kedalam mesin Turbocharger dan Supercharger. Ini
akan mendinginkan masuknya udara kedalam pipa masuk, menyediakan
masuknya udara yang lebih padat.
c) Nama-nama untuk alkohol
· Nama sistematik
Dalam sistem
tatanama IUPAC,
nama-nama senyawa alkana kehilangan akhiran "e" dan diganti dengan
"ol", contohnya metana menjadi metanol dan etana menjadi etanol. [1] Ketika
dibutuhkan, posisi dari gugus hidroksil dapat diketahui dari nomor di antara
nama alkana dan "ol": 1-propanol untuk CH3CH2CH2OH,
2-propanol untuk CH3CH(OH)CH3.
Jika ada gugus fungsi yang lebih tinggi (seperti aldehida, keton, atau asam
karboksilat, maka awalannya adalah "hidroksi",[1]
contohnya: 1-hidroksi-2-propanon (CH3COCH2OH).[2]
Beberapa contoh senyawa alkohol dan bagaimana menamainya
Penggunaan
tatanama IUPAC dipakai di publikasi-publikasi ilmiah dan diperlukan
identifikasi detail terhadap substansi tersebut. Pada konteks lainnya, alkohol
biasanya disebut dengan gugus alkil ditambah dengan kata "alkohol",
misalnya metil alkohol, etil alkohol.
Propil alkohol dapat disebut n-propil alkohol atau isopropil alkohol,
tergantung dari dimana gugus fungsinya berikatan, berikatan pada karbon pertama
atau kedua pada rantai propana.
Alkohol
dapat dikelompokkan menjadi alohol primer, alkohol sekunder, dan alkohol
tersier, tergantung dari berapa banyak atom karbon lain yang berikatan
dengan atom karbon yang juga mengikat gugus hidroksil. Alkohol primer mempunyai
rumus umum RCH2OH; alkohol sekunder rumus umumnya RR'CHOH; dan
alkohol tersier rumus umumnya RR'R"COH, dimana R, R', dan R"
melambangkan gugus alkil. Etanol dan n-propil alkohol adalah contoh
alkohol primer; isopropil alkohol adalah contoh alkohol sekunder. Penggunaan
awalan sek- (atau s-) dan tert- (atau t-), biasanya
ditulis dalam huruf miring, dapat digunakan sebelum nama gugus alkil untuk
membedakan alkohol sekunder dan alkohol tersier dari alkohol primer. Contohnya,
isopropil alkohol juga dapat disebut sek-propil alkohol, dan alkohol
tersier (CH3)3COH, atau 2-metil-2-propanol juga dapat
disebut dengan tert-butil
alkohol atau tert-butanol.
· Nama umum/trivial/perdagangan
Rumus kimia
|
Nama umum
|
|
Alkohol monohidrik
|
||
CH3OH
|
Alkohol kayu
|
|
C2H5OH
|
Alkohol gandum
|
|
C3H7OH
|
Alkohol gosok
|
|
C5H11OH
|
Pentanol
|
|
C16H33OH
|
1-Heksadekanol
|
|
C2H4(OH)2
|
1,2-etadienol
|
|
C3H5(OH)3
|
1,2,3-propatrienol
|
|
C4H6(OH)4
|
1,2,3,4-butatetraenol
|
|
C5H7(OH)5
|
1,2,3,4,5-pentapentanol
|
|
C6H8(OH)6
|
1,2,3,4,5,6-heksaheksanol
|
|
C7H9(OH)7
|
1,2,3,4,5,6,7-heptaheptanol
|
|
C3H5OH
|
Prop-2-ene-1-ol
|
|
C10H17OH
|
3,7-Dimethylocta-2,6-dien-1-ol
|
|
C3H3OH
|
Prop-2-in-1-ol
|
|
Alkohol alisiklik
|
||
C6H6(OH)6
|
Cyclohexane-1,2,3,4,5,6-geksol
|
|
C10H19OH
|
2 - (2-propyl)-5-methyl-cyclohexane-1-ol
|
d) Keasaman
Alkohol adalah asam lemah,
karena perbedaan keelektronegatifan antara
Oksigen dan Hidrogen pada gugus hidroksil, yang memampukan Hidrogen lepas
dengan mudah. Bila di dekat Karbon Hidroksi terdapat gugus penarik elektron seperti fenil atau halogen, maka
keasaman meningkat. Sebaliknya, semakin banyak gugus pendorong elektron seperti
rantai alkana, keasaman menurun.
e) Produksi
Pada industri,
alkohol diproduksi dengan beberapa cara:
- Dengan fermentasi menggunakan glukosa yang diproduksi dari gula dari hidrolisis amilum. Fermentasi alkohol ini dibantu dengan khamir dan suhu dibawah 37 °C. Selain fermentasi glukosa, proses pembuatan alkohol juga dapat dibuat dengan mengkonversi aukrosa dengan enzim invertase menjadi glukosa dan fruktosa, setelah itu glukosa dikonversi lagi menjadi etanol dengan enzim zymase.
- Dengan hidrasi langsung menggunakan etilena (Hidrasi etilena)[3] atau alkana lain dari proses cracking dari minyak bumi yang didistilasi.
f) Sintesis laboratorium
Ada beberapa
metode yang ada untuk mensintesis alkohol di laboratorium.
· Substitusi
Alkil halida primer bereaksi
dengan NaOH atau KOH akan
menghasilkan alkohol primer. Reagen Grignard bereaksi
dengan gugus karbonil akan menghasilkan alkohol sekunder
dan alkohol tersier. Reaksi lainnya adalah reaksi Barbier dan reaksi Nozaki-Hiyama.
· Reduksi
Aldehida atau keton dapat direduksi dengan natrium borohidrida atau litium aluminium hidrida. Reduksi
lainnya oleh aluminiumisopropilat adalah reduksi
Meerwein-Ponndorf-Verley. Hidrogenasi asimetris
Noyori adalah reduksi asimetris β-keto-ester.
g) Metanol dan etanol
Dua alkohol
paling sederhana adalah metanol dan etanol (nama
umumnya metil alkohol
dan etil alkohol) yang strukturnya sebagai
berikut:
H H H
| | |
H-C-O-H H-C-C-O-H
| | |
H H H
metanol etanol
Dalam
peristilahan umum, "alkohol" biasanya adalah etanol atau grain
alcohol. Etanol dapat dibuat dari fermentasi buah atau gandum dengan ragi. Etanol
sangat umum digunakan, dan telah dibuat oleh manusia selama ribuan tahun.
Etanol adalah salah satu obat rekreasi (obat yang
digunakan untuk bersenang-senang) yang paling tua dan paling banyak digunakan
di dunia. Dengan meminum alkohol cukup banyak, orang bisa mabuk. Semua
alkohol bersifat toksik (beracun), tetapi etanol tidak terlalu
beracun karena tubuh dapat menguraikannya dengan cepat.
- isopropil alkohol (sec-propil alcohol, propan-2-ol, 2-propanol) H3C-CH(OH)-CH3, atau alkohol gosok
- etilena glikol (etana-1,2-diol) HO-CH2-CH2-OH, yang merupakan komponen utama dalam antifreeze
- gliserin (atau gliserol, propana-1,2,3-triol) HO-CH2-CH(OH)-CH2-OH yang terikat dalam minyak dan lemak alami, yaitu trigliserida (triasilgliserol)
- Fenol adalah alkohol yang gugus hidroksilnya terikat pada cincin benzena
Alkohol
digunakan secara luas dalam industri dan sains sebagai pereaksi, pelarut, dan bahan
bakar. Ada lagi alkohol yang digunakan secara bebas, yaitu
yang dikenal di masyarakat sebagai spirtus. Awalnya alkohol digunakan secara
bebas sebagai bahan bakar. Namun untuk mencegah penyalahgunaannya untuk makanan
atau minuman, maka alkohol tersebut didenaturasi. denaturated alcohol disebut
juga methylated spirit, karena itulah maka alkohol tersebut dikenal dengan nama
spirtus.
Sifat racun
Artikel
utama untuk bagian ini adalah: Efek
mengkonsumsi alkohol jangka pendek dan Efek
mengkonsumsi alkohol jangka panjang
Beberapa efek dari konsumsi etanol
jangka panjang. Sebagai tambahan, untuk wanita hamil akan menyebabkan sindrom alkohol fetal.
Etanol pada
minuman beralkohol telah dikonsumsi manusia sejak zaman prasejarah dengan
berbagai tujuan kegunaan yang berbeda-beda. Konsumsi alkohol dalam jumlah besar
akan menyebabkan seseorang teler atau mabuk. Jika
minuman beralkohol dikonsumsi terus-menerus dalam jumlah berlebihan, maka dapat
menyebabkan kegagalan pernapasan akut dan kematian. Karena etanol dapat
menghilangkan kesadaran, manusia yang mengkonsumsinya dapat melakukan perbuatan
buruk yang tidak disadari.[4]
2) Kafeina
Kafeina, atau lebih populernya kafein, ialah senyawa alkaloid xantina
berbentuk kristal dan berasa pahit yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik
ringan. Kafeina ditemukan oleh seorang kimiawan Jerman, Friedrich Ferdinand Runge, pada tahun 1819. Ia menciptakan istilah
"kaffein" untuk merujuk pada senyawa kimia pada kopi.
Kafeina juga disebut guaranina ketika ditemukan pada guarana, mateina
ketika ditemukan pada mate, dan teina ketika ditemukan
pada teh.
Semua istilah tersebut sama-sama merujuk pada senyawa kimia yang sama.
Kafeina dijumpai secara alami pada
bahan pangan seperti biji kopi, daun teh, buah kola, guarana, dan maté. Pada tumbuhan, ia berperan sebagai
pestisida alami yang melumpuhkan dan mematikan serangga-serangga
tertentu yang memakan tanaman tersebut. Ia umumnya dikonsumsi oleh manusia dengan
mengekstraksinya dari biji kopi dan daun teh.
Kafeina merupakan obat perangsang sistem pusat saraf pada manusia dan
dapat mengusir rasa kantuk secara sementara. Minuman yang
mengandung kafeina, seperti kopi, teh, dan minuman ringan, sangat digemari. Kafeina merupakan
zat
psikoaktif yang paling banyak
dikonsumsi di dunia. Tidak seperti zat psikoaktif lainnya, kafeina legal dan
tidak diatur oleh hukum di hampir seluruh yuridiksi dunia. Di Amerika Utara,
90% orang dewasa mengonsumsi kafeina setiap hari.
Keberadaan
Kafeina dijumpai pada banyak spesies
tumbuhan, di mana ia berperan sebagai pestisida
alami. Dilaporkan bahwa kadar kafeina yang tinggi dijumpai pada semaian yang
baru tumbuh. Kafeina melumpuhkan dan mematikan serangga-serangga tertentu yang memakan tanaman tersebut. Kadar kafeina
yang tinggi juga ditemukan pada tanah disekitar semai biji kopi. Diketahui
bahwa ia berperan sebagai penghambat perkecambahan yang menghambat
perkecambahan semai kopi lain di sekitarnya, sehingga meningkatkan tingkat
keberlangsungan hidup kecambah kopi itu sendiri.[10]
Sumber kafeina yang umumnya sering
digunakan adalah kopi, teh, dan kakao.[11]
Selain itu, tanaman maté dan guarana juga kadang-kadang digunakan dalam pembuatan minuman
energi dan teh. Dua nama alternatif kafeina, mateina dan guaranina,
berasal dari nama dua tanaman tersebut. Beberapa penggemar mate mengklaim bahwa
mateina adalah stereoisomer dari kafeina. Hal ini tidaklah
benar, karena kafeina merupakan molekul akiral, sehingga ia tidak mempunyai enantiomer ataupun stereoisomer. Kesan dan efek berbeda yang
dijumpai pada berbagai sumber kafeina alami disebabkan oleh sumber-sumber
kafeina tersebut juga mengandung campuran alkaloid xantina
lainnya, meliputi teofilina yang merangsang detak jantung, teobromina, dan
zat-zat lainnya seperti polifenol.
Sumber utama kafeina dunia adalah
biji kopi. Kandungan kafeina pada kopi bervariasi, tergantung pada jenis biji
kopi dan metode pembuatan yang digunakan[16].
Secara umum, satu sajian kopi mengandung sekitar 40 mg (30 mL espresso
varietas arabica) kafeina, sampai dengan 100 mg kafeina untuk satu
cangkir (120 mL) kopi. Umumnya, kopi dark-roast memiliki kadar kafeina
yang lebih rendah karena proses pemanggangan akan mengurangi kandungan kafeina
pada biji tersebut. Kopi varietas arabica umumnya mengandung kadar kafeina yang lebih sedikit
daripada kopi varietas robusta. Kopi
juga mengandung sejumlah kecil teofilina, namun tidak mengandung teobromina.
Teh
merupakan sumber kafeina lainnya. Walaupun teh mengandung kadar kafeina yang
lebih tinggi daripada kopi, umumnya teh disajikan dalam kadar sajian yang jauh
lebih rendah. Kandungan kafeina juga bervariasi pada jenis-jenis daun teh yang
berbeda. Teh mengandung sejumlah kecil teobromina dan
kadar teofilina yang sedikit lebih tinggi daripada
kopi. Warna air teh bukanlah indikator yang baik untuk menentukan kandungan
kafeina. Sebagai contoh, teh seperti teh hijau
Jepang gyokuro yang berwarna lebih pucat mengandung
jauh lebih banyak kafeina daripada teh lapsang souchong yang berwarna lebih gelap.
Kafeina juga terkandung dalam
sejumlah minuman
ringan seperti kola.
Minuman ringan biasanya mengandung sekitar 10 sampai 50 miligram kafeina
per sajian. Kafeina pada minuman jenis ini berasal dapat berasal dari bahan
ramuan minuman itu sendiri ataunya dari bahan aditif yang didapatkan dari
proses dekafeinasi. Guarana,
bahan utama pembuatan minuman energi, mengandung sejumlah besar kafeina dengan
jumlah teobromina dan teofilina yang kecil.
Coklat yang
didapatkan dari biji
kakao mengandung sejumlah
kecil kafeina. Efek rangsangan yang dihasilkan oleh coklat berasal dari efek
kombinasi teobromina, teofilina, dan kafeina. Coklat mengandung
jumlah kafeina yang sangat sedikit untuk mengakibatkan rangsangan yang setara
dengan kopi. 28 g sajian coklat susu batangan mengandung kadar
kafeina yang setara dengan secangkir kopi yang didekafeinasi.
Akhir-akhir ini, berbagai pengusaha
pabrik mulai menambahkan kafeina ke dalam produk-produk mandi mereka (sampo dan sabun),
mengklaim bahwa kafeina dapat diserap melalui kulit. Namun, efektivitas
produk-produk seperti itu belumlah dibuktikan, karena kafeina tidak akan dengan
mudah terserap melalui kulit.
C. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba
1. Lingkungan
Faktor lingkungan menyangkut teman
sebaya, orang tua,dan remaja itu sendiri.Pada mass remaja, teman sebaya
menduduki peran utama ads kehidupan mereka, bahkan menggantikan peran
keluarga/orang tua dalam sosialisasi dan aktivitas waktu Luang dengan hubungan
yang bervariasi dan membuat norms dan sistem nilai yang berbeda.
Faktanya:
·
Pada masa remaja
terjadi jarak fisik dan Psikologis yang cendrung berakibat penurunan kedekatan
emosi,dan kehangatan, bahkan cendrung timbul konflik remaja denganorang tua.
·
keluarga membuat remaja tergantung pads teman sebaya uantuk
dukungan emosi.
2. Faktor
Individu
Selain faktor lingkungan,peran genetik
jugs merupakan komponen yang berpengaruh terhadap penyalahgunaan narkoba,
setidaknya untuk beberapa individu. Sederhananya, orang tua pelaku
penyalahgunaan narkoba cendrung menurun kepada anaknya, terlebih pads ibu yang
sedang hamil.Faktor-faktor individu lainnya adalah: Sikap positif
terhadap”minum*quot;. Sifat mudah terpengaruh, kurangnya pemahaman terhadap
agama, pencarian sensasi atau kebutuhan tinggi terhadap “excitment”
·
Faktor Teman Sebaya
Teman sebaya memiliki pengaruh yang paling dasyat terhadap
penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Anak dari keluarga baik-baik, nilai
sekolah baik, lingkungan baik cenderung terlibat narkoba jika Leman-temannya
menggunakan narkoba.
·
Faktor Sekolah, Kerja, dan Komunitas
3. Kegagalan
Akademik
·
Komitmen rendah terhadap sekolah : datang sekolah hanya
untuk ketemu teman , merokok, lalu bolos.
·
Transisi sekolah : peralihan j enj ang sekolah yang
berakibat penurunan prestasi memberi andil dalam penyalahgunaan narkoba.
·
Faktor komunitas biasanya akibat : komunitas permisif
terhadap hukum dan norms, kurang patuh terhadap aturan,status sosial ekonomi.
4. Bahasa
Pengguna Narkoba
Pengguna narkoba memiliki emosi yang naik turun dan tidak
ragu mumukul orang atau berbicara kasar terhadap anggota keluarga atau orang
yang berada disekitarnya.Dan apabila ditegur atau dimarahi, maka menunjukan
sikap membangkang.
D. STRATEGI PENANGANAN
1. Pendektesian
Terhadap Anak
- Perhatikan perubahan pada diri si anak (bohong,bolos,bengong bego, dan bodoh);
- Perhatikan prestasi, aspirasi dan masalh yang ada di sekolah.
- Perhatikan kegiatan keagamaan si anak dan harga diri si anak.
- Perhatikan perubahan emosi dan hubungan anak dan orang tua.
·
Pendekatan Psikologis
§ Faktor
Individu
Ciptakan hubungan akrab dalam keluarga.
Ciptakan kesadaran bahwa keberhasilan dan kegagalan
merupakan usaha sendiri, orang lain hanya Fasilitator
- Libatkan secara intensip si anak terhadap aktivitas keagamaan.
- Faktor Keluarga
Ciptakan keharmonisan
dalam keluarga , hilangkan jarak antara orang tua dengan membangun suasana
demokratis. Ciptakan komunikasi yang produktif dan terapkan aturan yang jelas.
2. Faktor Teman
Sebaya, Sekolah dan Lingkungan
·
Perhatikan prestasi belajar anak dan terns memberi semangat.
·
Cermati Tatar belakang dan prilaku teman-teman terdekat si
anak.
·
Cermati jika ada perubahan kebiasaan si anak dari biasanya.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Narkoba adalah zat kimia yang dapat
mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta
perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum,
dihirup, suntik, intravena, dan sebagainya. Orang tua meruapakan orang lebih
tua atau dituakanatau orang yang telah melahirkan kita yaitu ibu dan bapak.
Orangtua bisa berperan sebagai pemberi informasi yang benar tentang narkoba
pada anaknya, sebagai pengawas, sebagai pembimbing, mengenal teman anak-anak
dan bekerja dengan orang tua lain dan guru. Upaya pencegahan terhadap bahaya
narkoba dapat dilakaun dengan 3 cara intervensi yaitu: pencegahan primer
pencegahan sekunder dan pencegahan tersier. Upaya pengulangan terhadap bahaya
narkoba dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu: upaya pre-emtif, upaya preventif
dan upaya penegakan hukum.
2.
Saran
a.
Siswa perlu mengadakan pertahanan diri dari bahaya narkoba
yang selalu mengancam.
b.
Agar siswa yang terlibat dalam narkoba harus selalu jujur
dan giat belajar, agar ada yang membantu supaya siswa yang terkena narkoba
jangan lagi bergaul dengan preman/pecandu.